Bro and Sis, dalam artikel kali ini sengaja penulis menyandingkan kata indah dengan kata taubat. Kata pertama menunjukan sifat yang disukai, baik, dan gambaran kesempurnaan sedangkan selanjutnya merupakan kata yang lekat dengan dosa, noda, dan keburukan. Kenapa? Karena momentum manusia yang paling baik itu adalah taubat. Karena taubat itu indah, maka janganlah kita ragu untuk bertaubat. “Tapi saya malu.. malu dengan dosa yang begitu banyaknya.” Bro and Sis, bisa jadi, ada dari kita yang mengalami situasi demikian. Di gerbang kita menuju perjalanan taubat yang indah, kita terhadang ragu dan malu. Memang, dosa itu mengandung kehinaan. Ketika manusia berbuat dosa berarti dia melenceng dari fitrahnya sebagai manusia yang seharusnya hidup dalam keteraturan. Dari sana, malu adalah konsekuensi logis dari langkah kita yang salah. Namun, adakah manusaia yang tak berdosa? Sabda Nabiullah Muhammad SAW, “Semua anak Adam berbuat dosa, dan sebaik-baiknya orang yang berbuat dosa adalah yang ber
Belajar, Berbagi, Beramal