Langsung ke konten utama

Ibu

Bersinar kau bagai cahaya Yang selalu beri ku penerangan Selembut sutra kasihmu kan Selalu ku rasa dalam suka dan duka Kaulah ibuku cinta kasihku Terima kasihku takkan pernah terhenti Kau bagai matahari yang selalu bersinar Sinari hidupku dengan kehangatanmu .............

Sempat dengar anak TK nyanyi lagu Ibu di sebuah postingan teman. Penasaran nyari, nemu dan merembes juga.. biarin, ah. Mending, daripada nangis bombay gara-gara nonton drakor! Hehe.. Selagi merembes, pikiran saya pun terbawa merenung..

Bukan tak pernah saya menyinggung Ibu bahkan pernah membuatnya menangis. Tapi, hati tak pernah dapat dibohongi. Hati akan tetap jujur kalaupun ada kalanya nafsu menutup segala kebaikan Ibu oleh kekesalan, hati selalu mengakui bahwa diri ini yang dengan angkuh merasa telah mampu berbuat jasa, tak akan mampu membalas budi dan pengorbanan seorang Ibu. ................ Benar, ibu kita bukan malaikat. Sangat mungkin beliau berbuat salah, menyinggung kita, atau bertingkah kampungan.. dan sayangnya, kebanyakan semua adalah hasil penilaian kita yang belum tentu benar dan mungkin mengaburkan maksud beliau sebenarnya.

Bandingkan.. apakah pernah beliau dengan mudah memvonis salah akan laku kita? Dan yang paling mungkin membuat kita meringis adalah ketika beliau sedih, tersakiti oleh kita, dia akan jawab, "Bukan, bukan karena kamu..... hanya ibu..... ," Beliau akan salahkan dirinya, keadaan, bukan diri kita. Semoga tak ada luka tersisa di hati Ibu kita karena kadang beliau tak tega untuk jujur saat hatinya terluka. Lantas, bagaimana bisa kita biarkan tingkah kita membuat luka di hati beliau sedang tak ada keberkahan tanpa ridha seorang ibu. Maaf.. sudahkah Ibu kita memaafkan kita? Semoga saja.. karena sebagaimana kasih sayangnya yang tak terbatas, maafnya seluas kasih sayangnya tadi yang juga tak bersyarat.

Akhirnya, semoga kita dimampukan untuk memuliakan Ibu kita dengan menjaga diri dan berbuat baik kepadanya selagi masih diberi kesempatan untuk itu. Pun untuk Ibu rekan-rekan yang telah mendahului meninggalkan dunia fana ini, semoga Allah memuliakan, merahmati, dan mengampuni beliau. Semoga surga adalah tempat kembalinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ternyata, Inilah Sifat yang Bisa Memuliakan dan Menghinakan Manusia

Manusia, Mahluk Berakal yang Harus Mencari Posisinya dalam Tatanan Sosial Diakui atau tidak, sebagai makhluk yang hidup dalam tatanan kehidupan yang teratur, manusia memiliki batasan-batasan dalam segala tindak tanduknya. Karenanya, pengendalian diri dari perilaku yang bisa merusak tatanan sosial di lingkungan sekitar mutlak diperlukan guna menghindari konsekuensi negatif bagi diri maupun lingkungan akibat perilaku merusak tersebut. Sejatinya, seorang manusia memang sudah memiliki filter untuk memilah mana yang baik dan buruk untuk dilakukan sebagaimana Freud yang berteori bahwa Ego yang melakukan tindakan dari dorongan dasar Id bisa dikendalikan oleh superego yang bertugas menentukan tindakan ego tadi dengan pertimbangan baik dan buruknya. Dilansir dari belajarpsikologi.com (07/09/17) Namun demikian, kadang manusia tetaplah kalah dan berbuat di luar ketentuan dikarenakan adanya tuntutan kebutuhan maupun syahwat yang terus mendesak. Contoh sederhananya, hukum positif mau

Kaji Ulang Kartika Putri Berhijab dan Rina Nose Lepas Hijab

tribunnews.com Bukan hal yang aneh ketika seorang manusia berganti pilihan sikap. Sikap yang didasari kecenderungan hati memang sangat mungkin berubah sesuai penguatan diri kita sendiri terhadap nilai-nilai yang kita pegang. Karenanya, sungguh tepat jika kita senantiasa memohon kepada Yang Maha Membolak-balikan Hati untuk diberikan karunia berupa keteguhan hati terhadap petunjuk dan ketaatan. Ya muqallibal khulub tsabit khalbi ala dinika watho'atik. Dua dari sekian contoh mudahnya hati manusia berbolak-balik tergambar dari keputusan Rina Nose dan Kartika Putri. Serupa tapi bertolak belakang dua perempuan yang berprofesi sebagai artis ini mantap mengambil keputusan besar dalam hidupnya masing-masing. Yang satu memutuskan membuka hijab yang sempat beberapa bulan menutup kepalanya, yang lainnya malah berazam untuk mulai berhijab. Terlepas niat yang hanya mereka berdua yang tahu pasti, tugas kita tak sisa selain mendo'akan kebaikan atas setiap keputusan yang mereka am

Hukum dan Ketentuan Qurban

Assalamu’alaikum Bro and Sis.. Kurang dari seminggu lagi kita akan bertemu dengan Hari Raya Idul Adha yang juga dikenal dengan Hari Raya Qurban. Sudah siap dengan hewan qurbannya masing-masing? Biar ibadah qurbannya lebih mantap, yuk kita baca lagi beberapa dall menyangkut ketentuan qurban yang tercantum dalam hadist Nabiullah Muhammad Saw. Perintah Qurban “Sesungguhnya Kami telah memberikan karunia sangat banyak kepadamu, maka sholatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah qurban.” QS. Al Kautsar 1-2 Dalam ayat tersebut jelaslah Allah SWT memerintahkan kita untuk berkurban. Namun, sebagaimana perintah sholat dalam ayat tersebut, sifat perintah berkurban bersifat umum / tidak spesifik. Adapun penguatan bahwa hukum berqurban adalah sunah, dapat dilihat dalam hadis, Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: “ Saya menyaksikan bersama Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Shalat Idul Adha di lapangan, kemudian tatkala menyelesaikan khutbahnya beliau turun dari mimbarnya, dan beliau diber