Langsung ke konten utama

Hadis Anjuran Menebarkan Salam

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Tak ada sapa yang paling indah daripada ucapan salam, Bro and Sis. “Asing, ah!”, Kearab-araban, susah ngucapinnya, gak kekinian, mungkin diantara kita masih ada yang canggung mengucapkan salam dengan berbagai alasan seperti yang tadi disebutkan.

Bukannya, “What’s up, Bro!” bukan dari bahasa kita, Bro and Sis? Susah itu karena kita tidak terbiasa. Dan kalau dibilang tidak kekinian, ucapan salam memang bukan produk ABG gaul jaman ini atau produk impor yang dibawa bintang korea. Tapi, percaya deh, Sob! Salam bukan sapa usang yang ketinggalan jaman. Supaya lebih mengenal lagi dan kita bisa membiasakan diri mengucap salam, yuk kita ulas sedikit dari tinjauan hadits Rasullullah Saw.

Makna Salam

Jika diterjemahkan langsung dari bahasa arab, assalamu’alaikum warhmatullahi wabarakatuh bermakna, semoga keselamatan dan kasih sayang Allah serta keberkahanNya terlimpah kepada kamu sekalian. Mencermati makna di atas, jelas betapa salam lebih dari sekedar sapaan untuk membuka percakapan atau insyarat kita mau masuk ke sebuah tempat atau kumpulan orang.

Salam memiliki makna sebagai do’a untuk keluarga, teman, atau orang asing sekalipun yang kita temui. Masyaallah, betapa islam telah mengajarkan untuk membangun kesan pertama dengan kebaikan yang luhur. Yakni harapan akan kebaikan bagi setiap orang yang kita temui. Menegaskan hal tersebut, Nabiullah Saw bersabda:

"Sesungguhnya Assalaam nama dari nama-nama Allah Ta'ala diletakkan di bumi, maka sebarkanlah ucapan "Assalaam" di antara kamu." (HR. Bukhari)

Keutamaan Mengucap Salam

Setelah kita paham maknanya yang luhur, mari kita tinjau bagaimana tuntunan sebaik-baiknya kita dalam mengucap salam. Berikut hadis nabi tentang tuntunan pengucapan salam yang utama.

Orang yang paling dekat dengan Allah ialah yang memulai memberi salam. (Abu Dawud)
Rasulullah saw. bersabda: Seorang pengendara hendaknya mengucapkan salam kepada pejalan kaki dan pejalan kaki mengucapkan salam kepada orang yang duduk dan jamaah yang beranggota lebih sedikit mengucapkan salam kepada jamaah yang beranggota lebih banyak. (Shahih Muslim No.4019)

Dari dua hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa sangat dianjurkan untuk menjadi yang pertama dalam memberikan salam. Sedangkan menurut adabnya, hendaklah yang berkendara mengucap salam kepada yang berjalan kaki, yang sedang berjalan mengucapkan salam kepada yang tengah diam, dan yang lebih sedikit ke kumpulan yang lebih banyak.

Selain itu, karena salam adalah do’a, maka mengucapkan salam dengan lebih lengkap memiliki nilai kebaikan yang lebih banyak. Karenanya, balaslah salam dengan lengkap sebagai syukur kita kepada orang yang lebih dahulu mendo’akan kebaikan bagi kita.

Ok, Bro and Sis.. Semangat menebar salam, ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ternyata, Inilah Sifat yang Bisa Memuliakan dan Menghinakan Manusia

Manusia, Mahluk Berakal yang Harus Mencari Posisinya dalam Tatanan Sosial Diakui atau tidak, sebagai makhluk yang hidup dalam tatanan kehidupan yang teratur, manusia memiliki batasan-batasan dalam segala tindak tanduknya. Karenanya, pengendalian diri dari perilaku yang bisa merusak tatanan sosial di lingkungan sekitar mutlak diperlukan guna menghindari konsekuensi negatif bagi diri maupun lingkungan akibat perilaku merusak tersebut. Sejatinya, seorang manusia memang sudah memiliki filter untuk memilah mana yang baik dan buruk untuk dilakukan sebagaimana Freud yang berteori bahwa Ego yang melakukan tindakan dari dorongan dasar Id bisa dikendalikan oleh superego yang bertugas menentukan tindakan ego tadi dengan pertimbangan baik dan buruknya. Dilansir dari belajarpsikologi.com (07/09/17) Namun demikian, kadang manusia tetaplah kalah dan berbuat di luar ketentuan dikarenakan adanya tuntutan kebutuhan maupun syahwat yang terus mendesak. Contoh sederhananya, hukum positif mau

Kaji Ulang Kartika Putri Berhijab dan Rina Nose Lepas Hijab

tribunnews.com Bukan hal yang aneh ketika seorang manusia berganti pilihan sikap. Sikap yang didasari kecenderungan hati memang sangat mungkin berubah sesuai penguatan diri kita sendiri terhadap nilai-nilai yang kita pegang. Karenanya, sungguh tepat jika kita senantiasa memohon kepada Yang Maha Membolak-balikan Hati untuk diberikan karunia berupa keteguhan hati terhadap petunjuk dan ketaatan. Ya muqallibal khulub tsabit khalbi ala dinika watho'atik. Dua dari sekian contoh mudahnya hati manusia berbolak-balik tergambar dari keputusan Rina Nose dan Kartika Putri. Serupa tapi bertolak belakang dua perempuan yang berprofesi sebagai artis ini mantap mengambil keputusan besar dalam hidupnya masing-masing. Yang satu memutuskan membuka hijab yang sempat beberapa bulan menutup kepalanya, yang lainnya malah berazam untuk mulai berhijab. Terlepas niat yang hanya mereka berdua yang tahu pasti, tugas kita tak sisa selain mendo'akan kebaikan atas setiap keputusan yang mereka am

Hukum dan Ketentuan Qurban

Assalamu’alaikum Bro and Sis.. Kurang dari seminggu lagi kita akan bertemu dengan Hari Raya Idul Adha yang juga dikenal dengan Hari Raya Qurban. Sudah siap dengan hewan qurbannya masing-masing? Biar ibadah qurbannya lebih mantap, yuk kita baca lagi beberapa dall menyangkut ketentuan qurban yang tercantum dalam hadist Nabiullah Muhammad Saw. Perintah Qurban “Sesungguhnya Kami telah memberikan karunia sangat banyak kepadamu, maka sholatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah qurban.” QS. Al Kautsar 1-2 Dalam ayat tersebut jelaslah Allah SWT memerintahkan kita untuk berkurban. Namun, sebagaimana perintah sholat dalam ayat tersebut, sifat perintah berkurban bersifat umum / tidak spesifik. Adapun penguatan bahwa hukum berqurban adalah sunah, dapat dilihat dalam hadis, Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: “ Saya menyaksikan bersama Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Shalat Idul Adha di lapangan, kemudian tatkala menyelesaikan khutbahnya beliau turun dari mimbarnya, dan beliau diber