Untuk anak 90an, siapa yang tak mengenal
Chester Bennington? Yup, vokalis band Linkin Park yang fenomenal pada masanya.
Beberapa lagunya seperti, crawling, in the end, dan point of authority, mantap
bertengger di tangga hits dunia dan tentu saja mampu membawa segala kemewahan
dunia pada para personil band tersebut.
Namun, kenyataan kembali membuktikan bahwa kesuksesan dan
harta bukanlah jaminan kebahagiaan. Diberitakan, chester berjuang keras untuk lepas dari ketergantungan
narkotika dan alkohol. Terlepas apa
itu trauma masa lalu dan
tekanan kepopuleran, depresi yang muncul ternyata mengundang keputusan sang
vokalis sampai akhirnya memutuskan
untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada kamis, 20 juli 2017, kemarin.
Berita tersebut
seolah menyambung cerita duka dua hari sebelumnya, Oka Mahendra, CEO Takis
Management yang menukangi urusan para selebgram juga tutup usia. Memang,
kematiannya diberitakan bukan karena bunuh diri. Pihak keluarga dengan tegas
menampik hal tersebut.
Namun, keterangan
Sang Ayah yang menyebutkan bahwa Oka meninggal karena collapse by design adalah isyarat bahwa Sang Anak menderita depresi
berat menjelang kematiannya.
Bro and Sis, dua contoh
di atas bukan kasus langka. Dari Robin Williams yang aktor senior holywood
sampai orang biasa seperti Indra yang maret lalu menyiarkan peristiwa bunuh
dirinya secara langsung di media sosial adalah contoh lain dari sekian banyak orang
yang tak menemukan cara yang tepat dalam menyikapi dengan tepat tekanan dalam
hidupnya. Stres dan depresi pun berkecamuk tanpa menemukan penawar yang bisa
mengusirnya.
Bro and Sis, Stres dan
depresi adalah penyakit bathin yang bisa menimpa setiap manusia. Beban yang
berat, apa itu karena pekerjaan, keluarga, sampai keuangan, adalah hal wajar
dialami oleh manusia dalam menjalani hidupnya. Tingkatannya pun berbeda. Misal,
bisa jadi untuk seseorang Rp. 10.000,- cukup untuk bekal hidup sehari, tapi untuk
orang lain malah bisa bikin stres berat.
Menilai masalah manusia
memang tak bisa dipukul rata. Sebagaimana disebut di atas, tingkatannya pasti
berbeda. Namun, kadarnya tetap sama. Yakinlah Bro and Sis, Tuhan itu Maha Adil.
Semua diuji sesuai kadar kemampuannya1.
Lantas, kenapa ada orang
yang menyerah bahkan sampai bunuh diri sedangkan yang lain terlihat tenang
dalam menjalani hidup? Kenapa hasilnya tak sama?
Managemen stres. Pernah dengar
istilah tersebut, Bro and Sis? Sebagian orang ada yang memilih menyendiri
sejenak saat stres datang. Yang lain ada yang memilih menekuni hobi, pergi clubing,
bahkan mengkonsumsi alkohol dan narkoba, sebagai cara mengatasi stres. Lantas,
setelah bermacam kegiatan tersebut usai, apakah stresnya hilang? Stresnya masih
ada dan kita harus mengulangi terapinya.
Bisa jadi, setelah
kegiatan pengurang stres tadi dilakukan, kadar stres berkurang dan kita lebih
siap untuk kembali menghadapi penyebab stres tersebut. Kebutuhan pengulangan
terapi bisa lebih lama muncul lagi. Namun, bagaimana jika saat kita kembali
dari refreshing kita masih belum siap
menerima si pangkal stres itu datang kembali? Mungkin didesak deadline atau ada
pekerjaan lain yang juga menunggu untuk dikerjakan. Kita butuh dosis terapi
yang lebih besar. Dan jika itu terus berulang, dosis akan mentok pada tingkat
maksimal. Apa yang harus diperbuat? Mungkin kondisi seperti itulah yang dialami
chester.
Bro and Sis, menghibur
diri dengan hobi atau hal-hal yang menyenangkan, memang bisa mengalihkan
pikiran kita sejenak dari stres. Namun, itu hanya sementara dan kita tetap
harus menghadapi kembali masalah penyebab stres tersebut. Karennya, kunci ketangguhan
kita menghadapi masalah penyebab stres adalah kebesaran jiwa dan keluasan hati.
Bagaimana itu dapat didapatkan?
Bro and Sis, membangun
jiwa yang besar dan hati yang luas bukanlah dengan makanan tepat gizi. Jiwa dan
hati yang tangguh ditopang oleh nutrisi spiritual yang tepat. Bro and Sis, ketangguhan
spiritual seseorang terlihat dari hatinya yang senantiasa tenang. Caranya?
Bro and Sis boleh coba
bermacam cara tadi. (Kecuali yang bersifat buruk, ya.. kalaupun benar bisa,
mohon tidak mencoba mengurangi stres dengan alkohol, narkoba, atau pergaulan
bebas. Apalagi jika itu hanya bisa menambah masalah). Namun, cara yang paling
dijamin manjur adalah menyerahkan segala permasalah kepada pemilik jiwa dan
hati kita. Dialah Allah SWT. Dialah yang memberikan ketenangan pada hati setiap
orang beriman.2
Dan yakinlah, tak ada
perkara buruk bagi kita, jika kita beriman. Segala ujian adalah cobaan yang
dapat memberikan kebaikan bagi kita semua.3
Wallahualam..
“Tuhan Mengalihkanmu dari
perasaan yang satu ke yang lain dan mengajarimu dengan hal-hal yang
bertentangan agar kamu punya dua sayap untuk terbang; bukan satu.” Jalaluddin
Rumi
Catatan kaki:
1.
Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya... (QS.2:286)
2.
Dialah yang
menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka
bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah
tentara langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (QS.
48:4)
3.
“Sungguh
mengagumkan perkara seorang mukmin. Sungguh seluruh perkara adalah kebaikan
baginya. Yang demikian itu tidaklah dimiliki oleh seorangpun kecuali seorang
mukmin. Jika mendapat kelapangan ia bersyukur maka yang demikian itu baik
baginya. Dan jika ia ditimpa kemudharatan/kesusahan ia bersabar maka yang
demikian itu baik baginya.” (HR. Muslim)
Komentar
Posting Komentar